Berita Indonesia - Jakarta - Saham Asia mayoritas menguat pada perdagangan awal Selasa (8/11) setelah penguatan Wall Street dengan perdagangan sangat sedikit, dengan pergeseran sentimen di headline terbaru yang keluar dari Eropa.
Mengutip Reuters, Wall Street mengalami tekanan di awal perdagangan untuk kemudian rebound setelah Juergen Stark, anggota Dewan Eksekutif Bank Sentral Eropa mengatakan krisis utang di zona euro dapat diselesaikan dalam satu atau dua tahun ke depan. "Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi menentang tekanan berat untuk mengundurkan diri dari pemberontakan di partainya. Dia membantah laporan bahwa ia akan mengundurkan diri, membalikkan saham menjadi bergerak naik di Italia dan penurunan imbal hasil obligasi pemerintah.
FTSE CNBC Asia 100 Index naik tipis 0,2 persen. Tetapi Nikkei Jepang sedikit menyusut, dengan kekhawatiran atas masalah utang Eropa yang sekarang beralih ke Italia, di mana investor tetap berhati-hati sebelum dilakukan vote perlemen terkait reformasi anggaran. Nikkei turun 0,2 persen ke 8.749,38 dan Topix turun 0,4 persen menjadi 747,77.
Saham Suzuki Motor naik 0,4 persen setelah mencatatkan kenaikan laba operasi kuartalan sebesar 6,2 persen.
Saham Seoul dibuka sedikit lebih tinggi terangkat oleh keuntungan di saham galangan kapal, meskipun keuntungan diredam oleh kekhawatiran atas kesengsaraan utang Eropa. Fitch merevisi rating Korea Selatan dengan outlook positif juga ikut mengangkat sentimen investor. Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) flat di 1.919,08.
Saham australia naik 0,5 persen, mengikuti keuntungan di Wall Street setelah munculnya pernyataan seorang anggota Dewan Eksekutif Bank Sentral Eropa. Saham tambang global Rio Tinto dan BHP Billiton naik lebih dari 1 persen, sedangkan penambang bijih besi Fortescue naik 2,7 persen. Indeks saham acuan S & P / ASX 200 naik 20,8 poin menjadi 4.294,2. Indeks acuan merosot 0,2 persen pada Senin. Acuan indeks Selandia Baru NZX 50 naik 0,04 persen menjadi 3.343,4.